-
Kelas Bahasa Asing Jepang merupakan salah satu mata pelajaran yang ditawarkan di SMA Santa Ursula Jakarta. Dalam kelas ini, kami diajarkan bahasa Jepang mulai dari awal hingga akhir. Tidak hanya bahasa, kami juga diajarkan budaya dan kondisi Jepang yang dibumbui dalam setiap pembelajaran. Dalam pembelajaran di kelas X, kami mempelajari dasar-dasar bahasa Jepang seperti karakter-karakter hiragana dan katakana, pola kalimat-kalimat dasar, dan kosakata-kosakata yang seringkali digunakan di Jepang. Lalu, saat kelas XI, kami mempelajari bahasa Jepang dengan lebih lanjut seperti hiragana lanjutan, budaya Jepang, dan kalimat masa lampau. Selang berjalannya waktu, pembelajaran menjadi lebih sulit dan rinci. Hal ini dapat memastikan bahwa kita akan lancar dan mahir dalam bahasa Jepang setelah selesai mengikuti kelas Bahasa Asing Jepang. Dalam kegiatan kegiatan yang sudah disebutkan, tentunya terdapat nilai nilai SERVIAM dari Kelas Bahasa Jepang yaitu;
PERSATUAN dimana siswa bekerja sama dalam berdiskusi mengenai materi yang dipelajari, mengerjakan tugas yang diberikan sensei, serta membuat pembelajaran di kelas Bahasa Jepang menjadi menyenangkan.
TOTALITAS dimana siswa memberikan usaha terbaiknya dalam mempelajari dan memahami materi. Dalam kelas Bahasa Jepang, siswa sangat bersungguh-sungguh dalam mempelajari Bahasa Jepang dan diwujudkan dalam tugas dan ujian yang dilaksanakan di kelas.
INTEGRITAS dimana siswa diajak untuk memiliki kesadaran akan kejujuran dalam mengerjakan penilaian-penilaian seperti ujian dan tugas, baik secara individu maupun kelompok. Kejujuran dijunjung tinggi dalam kelas Bahasa Asing Jepang sehingga jika siswi terdapat melakukan kecurangan akan dikenakan sanksi. -
Kelas Bahasa Jepang dilaksanakan 1 kali setiap minggunya, diantaranya hari Senin dan Kamis. Kelas bahasa Jepang dimulai pada jam 14.10 WIB dan berakhir pada jam 15.30 WIB. Pada saat siswa sudah memasuki ruangan kelas, Sensei akan mulai untuk memeriksa kehadiran para siswa, siswa diharapkan untuk menjawab ketika namanya dipanggil oleh sensei dengan mengangkat tangan ataupun mengucapkan “hadir”.
Setelah itu, Sensei akan memulai pembelajaran dengan memberi pemaparan materi mengenai bab yang akan dipelajari, Sensei memberikan pembelajaran Bahasa Jepang yang berupa power point ataupun pembelajaran dari buku paket. Siswa belajar Bahasa Jepang mulai dari memahami, mengucapkan dan menulis kosakata hiragana dan katakana hingga mendengar percakapan dalam Bahasa Jepang.
Di akhir pembelajaran, Sensei akan memberikan tugas berdasarkan materi yang dipelajari pada hari itu dan Jika ada waktu senggang, Sensei akan memberikan tontonan dalam Bahasa Jepang seperti anime untuk melatih murid dalam berbahasa Jepang.
-
Apakah belajar bahasa Jepang sulit?
Bahasa Jepang tidak sulit untuk dipelajari, tetapi bagi pemula tentu akan menjadi sebuah rintangan. Hal ini dikarenakan huruf yang digunakan sangat berbeda dengan alphabet yang sering digunakan dalam sehari-hari. Tetapi dalam kelas Bahasa Jepang, siswa akan diajarkan mulai dari dasar dasar dalam berbahasa Jepang yaitu hiragana, katakana, hingga cara membuat sebuah kalimat sampai membentuk sebuah percakapan.
Manfaat apa saja yang diperoleh?
Di Bahasa Jepang, murid diajari cara membaca hiragana dan katakana beserta kata dan susunan kalimat penting dalam Bahasa Jepang. Pengertian hiragana dan katakana sangat berguna dikarenakan kedua sistem penulisan merupakan dasar segala kata dalam Bahasa Jepang. Dari segi soft skill, murid diajari cara bekerja sama melalui kerja kelompok beserta cara belajar dengan efisien, terlebih di bagian linguistik.
Bagaimana penerapan hasil pelajaran?
Penerapan hasil pelajaran Bahasa Jepang sangat berguna di bidang turisme dan sosial. Saat bepergian ke Jepang, hasil pembelajaran seperti pengertian kalimat dan cara berbicara berguna untuk mempermudah proses komunikasi dengan warga lokal, baik untuk menanyakan lokasi, membeli barang, dll. Kemampuan berbahasa Jepang juga berguna untuk berkomunikasi di luar Jepang, terlebih di dunia kerja, dimana banyak perusahaan Jepang yang mendominasi pasar. Kemampuan komunikasi ini tidak hanya berguna untuk hal turisme, melainkan untuk mengembangkan oportunitas di lapangan kerja.