Global Connections Experience: Thailand Programme 2024
Program Global Connections Experience merupakan kerjasama yang dilakukan oleh SMA Santa Ursula Jakarta, Saint Joseph
Upatham School Samphran, dan Mater Dei School Bangkok. Program ini merupakan student visit oleh 15 siswa terpilih dari SMA
Santa Ursula Jakarta, untuk mengalami pembelajaran di suasana baru, serta menjalin hubungan dengan siswa/siswi sekolah
tujuan. Program ini dilaksanakan pada tanggal 7-13 Januari 2024, dengan siswi SMA Santa Ursula Jakarta menginap di asrama
yang berlokasi di Saint Joseph Upatham School Samphran.
1. Persiapan
Puncak acara dari program GCE ini adalah cultural night, suatu acara yang kami mulai persiapkan dari jauh-jauh hari. Saat
proses perencanaan, kami tidak hanya menentukan apa yang akan kami lakukan pada cultural night tetapi juga peran kami
masing-masing, seperti siapa yang akan menari dan yang akan bermain musik. Selain itu, kami juga memutuskan untuk
menampilkan lagu Thailand dan lagu yang terkenal secara internasional sebagai penutupan.
Setelah perencanaan, kami membuat koreo tariannya serta mencari aransemen lagu agar dapat dimainkan dengan alat musik
yang dimiliki. Setelah itu, kami mulai berlatih tariannya & musiknya. Kami merekam video memainkan lagunya menggunakan
alat musik tradisional, dimana kami menggunakan Gamelan Bali untuk Janger & Gambang Kromong untuk Ondel-ondel. Selain
latihan untuk pertunjukannya, kami juga latihan make up dan hair-do agar dapat melaksanakannya secara maksimal dan
efisien. Pada akhirnya kami membawakan 3 tarian tradisional (Ondel-ondel, Janger, dan Yamko Rambe Yamko) dan memainkan
lagu The Lucky One dan lagu Taylor Swift yaitu You Belong With Me.
Dalam memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan selama kegiatan GCE berlangsung, tentunya ada banyak sekali
perlengkapan yang perlu kami siapkan. Seperti baju polo, name tag dan lanyard, serta berbagai kostum dan atribut yang dapat
memaksimalkan penampilan kami dalam cultural night. Meskipun penentuan warna dan vendor baju polo membutuhkan waktu
yang lama, keputusan pun akhirnya ditetapkan pada warna abu-abu, yang dilengkapi juga dengan desain logo GCE karya
Regine dan Michelle menggunakan bordiran hitam. Tidak hanya itu, Regine dan Michelle pun juga membantu mendesain name
tag dan lanyard kami dengan berbagai icon menggemaskan dari Indonesia maupun Thailand. Pada name tag kami, terdapat
tempat kosong untuk para buddies menuliskan nama kami dalam bahasa Thailand untuk memudahkan mereka mengingat
nama kami.
Setelah itu, kami juga harus mempersiapkan kostum untuk cultural night, baik dari kostum Betawi, Bali, hingga Papua. Setelah
melakukan riset mengenai kostum penampilan secara totalitas, kami berusaha memanfaatkan barang yang sudah ada terlebih
dahulu, agar dapat menghemat biaya. Namun, untuk barang-barang lainnya, kami beli melalui toko online supaya bisa
mendapatkan lebih banyak pilihan dan menghemat waktu.
Sebagai bentuk apresiasi kami kepada orang-orang yang telah membantu dan berjasa bagi kami selama kegiatan GCE di
Thailand, kami menyiapkan souvenir untuk mereka. Souvenir diberikan kepada pihak sekolah serta buddies kami. Teruntuk para
buddies, kami menyiapkan sebuah pouch bergambar Samantha, yakni beruang ikon sekolah Santa Ursula Jakarta dimana
pouch tersebut berisi beraneka ragam bingkisan kecil khas Indonesia serta keychain bergambar Samantha. Souvenir ini
diharapkan dapat membuat mereka senantiasa mengingat kita. Selain itu, beberapa boneka Samantha serta pigura hasil karya
kami juga disiapkan dan diberikan kepada seluruh program sekolah Joseph Upatham yang telah membantu kami.
Dalam persiapan kelengkapan untuk perjalanan kami, perlu diingat juga bahwa kedatangan kami ke sekolah Joseph Upatham
merupakan suatu tugas dari sekolah, yaitu menjadi duta bagi sekolah. Sejak pertemuan GCE pertama, kami sudah diberi pesan
untuk menjunjung tinggi core values SERVIAM dalam setiap tahap pelaksanaan GCE. Kami berusaha membangun suasana
kekeluargaan antara anggota GCE, melalui perwujudan rasa persatuan dan totalitas dalam menjalani bagian tugas kami
masing-masing.
2. Pelaksanaan
Minggu, 7 Januari 2024
Hari Minggu merupakan hari keberangkatan kami ke Thailand. Kami berkumpul di bandara sekitar jam 6 hingga 7 pagi. Setelah
itu, kami berpisah dengan keluarga untuk memulai perjalanan kami. Sesampainya di Thailand, kami disambut oleh beberapa
guru dari Joseph Upatham School. Mereka membantu dan mengarahkan kami ke asrama Joseph Upatham. Sesampainya disana,
kami mengalami culture shock karena ruang tidur, ruang belajar, dan ruang pakaian terpisah, sehingga harus menyesuaikan
dengan dinamika asrama. Kami pun lanjut petualangan di Thailand dengan mengikuti tour asrama, mandi, hingga makan malam
dan evaluasi.
Senin, 8 Januari 2024
Pagi pertama di Thailand kami diawali dengan sarapan bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan mengikuti flag ceremony di
Joseph Girls School. Kami berkesempatan untuk memperkenalkan diri dan sekolah Santa Ursula Jakarta kepada para guru dan
siswa yang menjadi buddies, serta kepada pastor pimpinan sekolah pada kegiatan penyambutan. Bersama para buddies, kami
mengikuti dua kegiatan workshop yaitu tarian tradisional “Lotus Dance” dan stencil printing. Setelah jam makan siang, kami
berkesempatan mengunjungi Human Imagery Museum bersama buddies kami, dan menutup perjalanan dengan mengunjungi
Temple Wat Phra Pathom Chedi dan makan malam di street market yang berada di dekat temple.
Selasa, 9 Januari 2024
Hari Selasa, 9 Januari 2024 merupakan hari kedua kami berdinamika di Joseph Girls School. Pada hari ini, kami mengikuti
workshop memasak dan merakit tempat makan tradisional yang terbuat dari daun pisang. Dalam workshop ini, kami memasak
dua jenis makanan tradisional yaitu Tako Sagu dan Som Tam. Keduanya memiliki rasa yang lezat dan unik bagi kami semua.
Setelah itu, kegiatan pada hari ini dilanjutkan dengan berkunjung ke kebun binatang, Wat Rai Khing, dan floating market. Segala
rangkaian kegiatan pada hari ini diakhiri dengan perpisahan sementara dengan teman-teman kami dari Joseph Girls School.
Meskipun hari ini ditutup dengan sedikit rasa sedih, kami juga bersyukur akan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk bisa
berkenalan dan berteman dengan mereka.
Rabu, 10 Januari 2024
Hari Rabu, 10 Januari 2024 merupakan hari dimana kami kembali merasakan suasana sekolah yang baru, yaitu di JS EP (English
Program). Pertama-tama, kami mengikuti morning assemble. Setelah itu, kami dipertemukan dengan 2 buddies yang akan
mendampingi kami masing-masing. Kami masuk ke kelas yang berbeda-beda dan mengikuti pelajaran di kelas mereka. Sesuatu
yang baru bagi kami adalah fakta bahwa mereka diperbolehkan memakai sandal rumah, selimut, serta bantal selama belajar di
kelas. Kami juga mengikuti kelas muay thai, dimana kami diajarkan tentang cara bertahan, membela diri, dan masih banyak lagi.
Terakhir, acara ditutup dengan sebuah permainan yang sangat menyenangkan dan tak akan kami lupakan, yaitu Chair Ball,
permainan bola terunik dan terseru yang berhasil menjadi memori yang sangat indah.
Kamis, 11 Januari 2024
Pada hari kelima, kegiatan kami belokasi di Bangkok. Lama perjalanan dari Sam Phran menuju Bangkok memakan waktu 45
menit. Tujuan pertama adalah Mater Dei School, dan hati kami sungguh tersentuh, karena kedatangan kami mendapat
sambutan yang hangat dari student council senior high, direktur Mater Dei School, dan ketua yayasan Mater Dei School. Kami
diberi kesempatan untuk ikut pembelajaran di beberapa kelas (sit-in class) dan dilanjut dengan sesi sharing mengenai core
values SERVIAM yang telah diterapkan di masing-masing sekolah. Setelah itu, kami diberi kesempatan untuk school tour,
bonding, dan saling bertukar pin Serviam.
Setelah semua kegiatan selesai dan saatnya berpisah dengan teman-teman Mater Dei, perjalanan kami pun berlanjut ke tujuan
berikutnya yaitu ke Temple Wat Arun, salah satu candi terkenal Thailand. Ada beberapa dari kami yang menggunakan jasa sewa
baju tradisional Thailand dan melakukan sesi foto. Setelah satu jam berlalu, kami melanjutkan perjalanan ke Icon Siam dan
Asiatique via kapal. Di sini, kami mencoba kuliner makanan tradisional khas Thailand. Momen yang berkesan, kami bersama
berkeliling di Asiatique Market hingga menjelang pukul 20.00.
Jumat, 12 Januari 2024
Pagi terakhir kami untuk belajar di Joseph Upatham School dimulai dengan keceriaan morning assembly, di mana tak disangka-
sangka mereka melakukan undian meriah sebagai bagian dari perayaan Children’s Day. Setelah itu, kami kembali bergabung
dalam kelas JS EP untuk belajar. Tidak hanya itu, kami bahkan mendapat kesempatan mengikuti kelas coding yang dipandu oleh
teman-teman Gifted Class.
Sore harinya, kami bersiap untuk menampilkan jerih payah persiapan kami selama berbulan-bulan, yakni cultural night. Tarian,
lagu, dan alat musik tradisional dari Papua, Betawi, dan Bali memukau teman-teman Thai kami, sementara mereka juga
memperkenalkan tarian tradisional Thailand kepada kami. Malam terakhir ini diakhiri dengan menikmati Mu Kratha atau Thai
Barbecue bersama para buddies. Tawa, canda, tangis, dan kenangan indah merajut malam itu menjadi momen tak terlupakan
selama perjalanan kami di Thailand.
Sabtu, 13 Januari 2024
Sebelum kami meninggalkan Joseph Upatham School, kami mengadakan misa sebagai bentuk syukur kami atas terlaksananya
GCE dan perutusan kami untuk membawa apa yang kami telah pelajari dan membagikannya ketika pulang kembali ke Indonesia.
Setelah itu, kami menghabiskan beberapa jam berbelanja di Chatuchak Weekend Market. Di sana kami berkeliling, belajar
menawar dalam bahasa Thailand, serta berburu oleh-oleh untuk dibagikan kepada keluarga dan sahabat. Romo Annusak dan
Teacher Lek pun ikut serta dalam petualangan belanja kami. Mereka juga banyak membantu dalam mengajukan diskon.
Sekian jam kemudian, tibalah kami di Bandara Suvarnabhumi. Sambil menunggu check-in, kami bertemu lagi dengan Teacher
Rorik dan bertukar salam perpisahan. Tak terasa, perjalanan kami di Thailand berakhir pada hari ini. Untuk itu, kami selaku tim
GCE ucapkan ขอบคุณค่ะ! (Kapunka! Terima kasih!)
3. Evaluasi
Sebelum memulai perjalanan jauh ke Thailand, tentu diawali dengan persiapan dan pengarahan yang mendalam untuk
mendukung berjalannya keseluruhan program Global Connection Experience
ini dengan baik. Persiapan kami meliputi pembagian tugas kerja, pengarahan barang-barang yang harus dibawa ke Thailand,
pengumpulan berkas pribadi untuk pembelian tiket pesawat, hingga ke
latihan rutin untuk mempersiapkan penampilan yang akan dipersembahkan saat acara perpisahan di Thailand.
Dari keseluruhan proses persiapan ini, kami belajar untuk bersikap totalitas dalam mempersiapkan segala sesuatu. Kami semua
mempersiapkan segala keperluan program ini dengan penuh
tanggung jawab dan rasa antusias yang besar dalam menyambut perjalanan baru bersama. Kami menilai bahwa proses
persiapan yang telah kami lakukan sangatlah matang dan dapat juga
diterapkan ke berbagai proses persiapan lainnya.
Seluruh kegiatan yang kami lakukan selama di Thailand sangat berharga dan sangat bermakna. Melalui interaksi dengan orang-
orang baru yang kami kenal selama berjalannya program ini, kami belajar mengenai kemurahan hati dan bagaimana mereka
sangat mengapresiasi kami, sikap mereka yang sangat ramah dan terbuka, juga bersedia menemani dan mendahulukan
kepentingan kami. Meskipun program GCE ini tentunya memiliki tantangan-tantangan yang harus kami lewati, karena kami
selalu bersama-sama dan memiliki para buddies yang sangat ramah dan terbuka, tantangan tantangan itu bisa dilalui dengan
mudah.
Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan pasti akan selalu kami ingat dan akan kami jadikan pembelajaran untuk diri kami masing-
masing selanjutnya. Kami berusaha untuk menjadi lebih ramah dan lebih terbuka, serta menghargai setiap waktu yang ada.
Kami berusaha untuk lebih menjadi pribadi yang aktif, dan sekarang kami sangat menyadari bahwa sikap orang-orang yang kami
temui bisa menjadi pembelajaran yang sangat penting. Tentunya, kami akan terus menghargai perbedaan dan akan
berkomitmen untuk terus mengembangkan karakter diri kami selanjutnya.
Selama 6 hari di Thailand dengan melakukan banyak sekali kegiatan baik bersama dengan para buddies maupun hanya
bersama-sama dengan para anggota GCE, banyak sekali pengalaman yang terbuat yang tentunya akan terus diingat. Seperti
pada hari kedua dan ketiga yang dimana kami menghabiskan waktu bersama dengan para buddies kami dari JS Girls.
Lalu di hari keempat, kami bertemu dengan buddies baru dan juga lingkungan baru, yaitu di JS EP. Begitu juga saat kami
mengunjungi Mater Dei dan bertemu dengan teman-teman baru yang dengan hangat menyambut kehadiran kami.
Terakhir adalah pengalaman saat Cultural Night dimana terdapat banyak sekali penampilan yang mampu membuka pikiran kami
akan indahnya budaya baik dari Thailand maupun Indonesia. Sebagai penutup acara GCE ini, terdapat acara makan malam
bersama yang dipenuhi dengan tangisan, canda, dan tawa, serta perasaan-perasaan lainnya yang menggambarkan bagaimana
kita semua merasa sangat beruntung dan sangat bersyukur karena dapat bertemu dengan mereka semua.
Perjalanan panjang yang sungguh memorable ini, kami menyaksikan keajaiban kolaborasi dan dukungan antaranggota tim dan
juga guru-guru yang berpartisipasi dalam program GCE ini. Kami tidak hanya belajar bersama, tetapi kami juga tumbuh dan
berkembang bersama. Semoga, kegiatan seperti ini dapat menjadi langkah baru bagi sekolah tercinta kami, SMA Santa Ursula
Jakarta untuk terus melanjutkan program yang sangat baik ini kedepannya.